Powered By Blogger

succes men

succes men
ngasi sambutan nie

Jumat, 23 April 2010

Hama Penting tanaman tomat


LOGO unej bw

BIOEKOLOGI HAMA DAN CARA PENGENDALAIN

HAMA PENTING TANAMAN UTAMA

PADA TOMAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Hama Penting Tanaman Utama

Oleh:

Mahbub Al Qusaeri

071510401050

JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2009

Bioekologi dan cara pengendalian Hama Pada tanaman Tomat

Tomat (lycopersicon esculatum Mill)

Divisi : Spermatopyta

Subdivisi : Anglospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae

Marga : Lycopersicon

Jenis : Lycopersicon esculentum Mill

Syarat tumbuh

Drainase dan sinar matahari cukup. Dengan curah hujan 100 – 220 mm/hujan temperatur 15 –30 derajat Celsius. Tanah gembur, subur mengandung humus, pH 5,5 – 6,5. Pembibitan dapatkan benih berkwalitas dengan kriteria utuh, bersih dari kotoran, daya umbuh > 85 %, tidak keriput. Buat bedengan dengan lebar 120 cm dan tinggi 25 cm. Diatas dengan ditaburi pupuk kompos secara merata. Sehari sebelum sebar benih, dikocor air dulu agar kondisinya lembab. Butuh benih + 130 g untuk setiap hektar. Sebelum disemai benih direndam dulu dengan fungisida seperti Dithane M-45, sebar benih merata lalu tutup dengan tanah halus. Bibit yang telah berdaun 2 – 3 helai (2 minggu) untuk disapih ke dalam plastik polibag yang telah diisi dengan media tanam. Letakkan bibit ditempat yang teduh, disiram setiap pagi dan sore hari selama 3 minggu.

Penanaman
Olah tanah dan buat bedengan ketika pembibitan umur 1 minggu. Jika tanahnya masam perlu ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit, diberikan bersamaan pengolahan tanah. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur hara kalsium (Ca), magnesium (Mg). Pupuk kandang 20 Ton/Ha, ditebarkan diatas bedengan selanjutnya di cangkul kecil-kecil agar merata.
Setelah 2 minggu diberi pupuk Za 400 – 700 kg, Urea 200 – 300 kg, SP 36 450 – 650 kg, KCl 350 – 450 kg di tebar diatas bedengan kemudian di cangkul kecil-kecil untuk meratakan dengan tanah. Bedengan disiram secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP. Lubang tanam dibuat sehari sebelum penanaman dengan jarak 60 x 65 cm atau 60 x 70 cm. Bibit dapat ditanam setelah bibit berumur 4 minggu. Tanaman yang mati dan rusak segera di ganti.
Pemeliharaan
Pemberian ajir sebagai penopang tanaman segera dipasang.
Lakukan pemangkasan terhadap tunas-tunas air, sisakan 2 cabang utama untuk produksi. Bersihkan gulma yang ada disekitar pertanaman.

Hama tanaman tomat

Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubner)

Ulat ini termasuk golongan ngengat, tubuh berwarna cokelat tua dengan garis-garis cokelat pada kedua sisi dan bagian depan berwarna abu-abu, panjang ngengat 2,2 cm.

Telur diletakkan berkelompok atau tunggal pada daun, pangkal tanaman muda, berbentuk bulat kecil diameter 0,5 mm, warna kuning muda. Larva berwarna cokelat tua sampai kehitam-hitaman panjang 30-35 mm. Larva aktif pada senja dan malam hari, pada siang hari bersembunyi di permukaan tanah disekitas batang tanaman muda, celah-celah tanah. Saat istirahan larva melingkarkan tubuh.

Serangan ulat tanah ditandai dengan terpotongnya tanaman pada pangkal batang sehingga tanaman rebah. Tanaman muda yang berbatang kecil sering dipotong.

Cara pengendalian

Membunuh satu-persatu. Penggunaan insektisida seperti Furadan 3G di sekitar pangkal batang.

Ulat Buah (Heliotis armigera)

Ulat buah sering mendatangkan kerusakan cukup berat pada buah tomat.
Ulat buah digolongkan ke dalam :

Ordo : Lepidoptera

Famili : Noctuidae

Genus : Heliotis

Species : Armigera

Telur diletakkan di pucuk tanaman dan apabila buah tomat sudah mulai keluar, ditempatkannya di atas benang putik. Warna telur putih, telur menetas dalam 2-5 hari. Larva ketika baru menetas dari telur berwarna kuning muda dengan tubuh berbentuk silinder. Larva muda kemudian berubah warna dan terdapat variasi warna dan pola corak antara sesama larva. Larva H. armigera terdiri dari lima instar, lama stadium larva berkisar antara 12 – 25 hari. Ulat kecil mempunyai warna yang menarik dan berubah sesuai dengan pertumbuhannya. Pertama-tama berwarna putih kekuningan dengan kepala berwarna hitam, kemudian hijau pucat, kemerah-merahan, kekuning-kuningan dan hitam kemerah-merahan. Panjang ulat dapat mencapai 3,45 cm. Kepompong dibentuk di dalam tanah, lama masa kepompong 12-14 hari. Serangan ulat buah mula-mula melubangi buah tomat, kemudian masuk kedalam buah tomat yang sedang tumbuh.

Hama ini menyukai berbagai jenis tanaman, selain tomat dapat juga menyerang cantel, tembakau, kapas, jagung dan kentang.

Cara Pengendalian

Apabila ditemukan serangan dapat dilakukan penyemprotan dengan insektisida seperti Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Diazinon, Cymbush, Bayrusil. Perlakuan insektisida dapat dilakukan pada saat ulat belum masuk ke dalam buah tomat. Faktor pembatas bagi perkembangan ulat buah adalah: hujan lebat dapat menyapu sebagian telur yang berada diatas daun tanaman tomat.
Tanah yang kering dapat menghalangi keluarnya kupu dari kepompong yang berada dalam tanah. Mempunyai sifat kanibalisme yang merupakan faktor utama dalam menekan populasinya.

Lalat putih/kutu kebul (Bemisica tabaci)

Hama berwarna putih kekuning-kuningan, bermata merah, dua pasang sayang berwarna putih dengan bentangan 1 mm, panjang tubuh 1 mm, yang betina lebih besar dari jantan. Tubuh tertutup serbuk putih seperti lilin, jika terganggu akan menghamburkan serbuk putih seperti kabut.

Hama ini menyerang dan mengisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun menjadi rusak. Imago atau serangga dewasa tubuhnya berukuran kecil antara (1 – 1,5 mm), berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih. Lama siklus hidup (telur – nimfa – imago) pada tanaman sehat rata-rata 24,7 hari, sedangkan pada tanaman terinfeksi virus mosaik kuning hanya 21,7 hari.

Cara Pengendalian

Gunakan mulsa plastik atau jerami, hilangkan gulma sebagai inang.Semprot dengan Diazinon, dan Malathion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar